ALL A BOUT PHOTOGRAPHY, WAJIB DIBACA YAAA .. (by: - ajeng wardhani 0903905)

Senin, 15 November 2010

- ELEMENT OF ART -

Konsep dari fotografi :
Pada dasarnya, fotografi itu sebuah proses membuat gambar/foto/image dari cahaya atau biasa disebut “Melukis dengan cahaya”. Cahaya itu sendiri yang membuat lukisan. Dalam fotografi ada istilah yang disebut Element of Art (EOA). EOA dalam fotografi sangat penting karena EOA dapat menentukan komposisi hasil dari foto itu sendiri, EOA juga dapat digunakan sebagai dasar kita dalam membuat atau mengabadikan sebuah momen. Seni dalam fotografi adalah hal yang sangat penting dan hal yang perlu diperhatikan, dan peran EOA dalam fotografi adalah sebagai dasar dari elemen-elemen seni yang ada dalam foto, terlepas dari semua pengeturan yang ada pada kamera.
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
  • Garis
    Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
  • Shape
    Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
    Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar. Kita bisa ambil contoh foto yang mengandung unsur shape adalah foto shilouet, foto tersebut membandingkan objek yang dalam keadaan terang dan gelap dimana objek yang gelap atau tidak terkena cahaya atau objek di depan cahaya itu akan membentuk shape .
  • Form
    Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
  • Tekstur
    Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
    Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
    Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
  • Patterns
    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Setelah anda mempelajari dan memahami konsep dasar Element Of Art berikut adalah ebebrapa jenis komposisi yang bisa di gunakan :
  • Rule of thirds
    Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
  • Format : Horizon atau Vertikal
    Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik. Konsep element of art bias digunakan dalam pengambilan gambar baik secara vertical maupun horizontal, karena hasil dalam fotografi itu ada dua, kalau tidak horizontal pastilah vertical.
  • Keep it simple
    Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin ramai sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Karena semakin ramai objek dalam foto, akan membingungkan objek mana yang sebenarnya kita fokuskan dan yang pesan yang ingin kita sampaikan dalam foto itu akan berbeda penafsiran dengan orang lain, yang akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil dari fotokita sendiri. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
  • Picture scale
    Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
  • Horizons
    Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
  • Leading lines
    Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
    Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
  • Be different
    Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
  • Colour
    Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
  • Framing
    Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
  • Shooting position
    Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah merubah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.

Jumat, 29 Oktober 2010

Kepekaan cahaya dikategorikan dengan satuan ASA/ISO. Dalam fotografi digital media penerima cahaya ini berwujud sensor. Bedanya, kepekaan (ISO) pada sensor bisa diatur sewaktu-waktu tanpa perlu mengganti sensor.
Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih banyak variasi. Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.
Color mood ialah menakjubkan warna. Mengatur suasana hati Anda dengan warna dengan bagan warna suasana referensi. Banyak ilmuwan telah menulis tentang hubungan antara mood dan warna. Sebagai contoh adalah biru dikenal sebagai warna dingin dan dapat menempatkan Anda dalam mood. depresi atau sedih ujung skala merah dikenal sebagai warna firy panas dan dikatakan untuk menempatkan manusia dalam keadaan suasana marah atau kemarahan . Interior dekorator menggunakan grafik warna suasana hati ketika memutuskan pada warna untuk ruangan tertentu. Semoga Anda akan menemukan suasana bagan warna berguna dalam kehidupan Anda, Jika demikian silahkan link ke pada website Anda dengan menggunakan kode yang tersedia di bagian bawah halaman.
Jenis lensa populer dikalangan fotografer


1. Lensa normal ( Standar)



Lensa normal memiliki panjang fokus sekitar 50mm; itu sama dengan pandangan mata manusia dan menciptakan pemandangan alam - berbeda dengan sudut lebar yang mendistorsi dan memanfaatkan pandangan. Lensa ini biasanya memiliki focus tinggi, yang membuat lensa ini dapat sempurna untuk memotret dalam kondisi cahaya rendah.


Saat ini orang2 banyak yang memilki kamera dengan lensa biasa, Sebuah lensa prime 50mm dengan lubang f/1.2-f/1.8. Lensa ini begitu banyak digunakan mungkin salah satu alasan mengapa Lensa ini kini telah ditinggalkan bagi sebagian besar pemula dan amatir karena Lensa ini dipandang membosankan.

Quote: Saya secara pribadi akan merekomendasikan setiap orang untuk membeli lensa 50mm prima. Lensa 50mm prima di pasar saat ini terbilang murah dan baik untuk harga Optik. Spesifikasi Nikon AF-Nikkor 50mm 1:1.4D

2. Lensa Sudut Lebar (Wide Angle)



Lensa dengan berbagai sudut pandang telah menjadi standar kit-lensa pada kebanyakan low-end kamera D-SLR di pasar, selalu dikatakan sebagai lensa zoom. Lensa ini bagus untuk lanskap, arsitektur dan dalam fotografi - tapi akan menyadari distorsi yang mereka ciptakan. Semakin dekat Anda dengan objek, objek itu akan menjadi lebih terdistorsi.

Dengan focal length pendek kamera ini bisa berfungsi dalam situasi cahaya rendah, karena mereka menerima cahaya dari sudut yang lebih luas dan karena kamera memiliki panjang fokus lebih lama.


Quote: Berhati-hatilah ketika menggunakan lensa sudut lebar untuk memotret, distorsi yang dibuat oleh lensa perbesar ini rentang dekat dan memberikan model bentuk tidak wajar. Efek2 tersebut bisa efektif dan berguna dalam beberapa situasi tetapi teknik yang harus digunakan dengan hati-hati. 3. Lensa Potret Jarak Jauh (Lensa Tele)


Lensa ini memiliki bidang pandangan sempit dan panjang fokus yang panjang. Lensa yang besar ini cocok bagi kehidupan liar dan olahraga fotografi, dan dapat digunakan dengan baik untuk memotret bila Anda ingin mengisolasi model dari latar belakang. Lensa ini dapat mengompres pandangan dengan bagus baik positif maupun negatif, tergantung pada situasi.


Lensa tele dengan panjang fokus lagi memerlukan cahaya yang lebih baik kondisi atau menggunakan tripod. Ada lensa tele cepat, seperti 400mm f/2.8, tapi ini seringkali sangat mahal dan di luar jangkauan ketika datang ke paling amatir - dan kebanyakan dari lensa ini terlalu berat untuk menjadi handheld.

Dekade terakhir sebagian besar perusahaan telah mulai memproduksi lensa tele high end dengan Image Stabilizer (perusahaan yang berbeda memiliki nama yang berbeda untuk itu, tetapi efek yang sama) untuk membuat mereka lebih dapat digunakan tanpa tripod. Akhir-akhir ini fitur ini telah ditanam di lebih dan lebih lensa low-end juga.

4. Lensa Makro


Makro fotografi adalah close-up fotografi. Makro adalah sebuah kata yang telah sangat disalahgunakan akhir-akhir ini, setiap foto serangga atau bunga tidak makro, dan banyak orang tampaknya telah kehilangan sudut makro apa yang seharusnya. Benar fotografi makro adalah pada skala 1:1 atau lebih - ini berarti bahwa objek Anda harus memotret dengan ukuran yang sama atau lebih besar pada sensor.

Kebanyakan lensa makro memiliki panjang fokus antara 50mm dan 200mm, dan mereka biasanya memiliki maksimum besar aperture (f-number rendah) yang memberikan mereka berdua kemampuan untuk menjadi cepat serta benar-benar mengisolasi subjek. Latar belakang dan dangkal kedalaman-of-field adalah bagian yang sangat penting dari fotografi makro dan dapat mengambil cukup banyak waktu untuk menguasai.

Quote: Banyak lensa makro modern dapat memfokuskan to infinity dan lensa utama yang dapat membuat mereka yang ideal ketika datang ke fotografi potret, jadi hanya karena lensa makro itu tidak berarti hanya dapat digunakan untuk jenis fotografi.

5. Lensa khusus

a. Lensa Mata Ikan


Lensa fisheye ekstrim sudut lebar lensa, memiliki 180 ° horisontal sudut pandang. Ada baik Edaran dan Full-frame lensa fisheye, melingkar akan menciptakan sebuah gambar bulat di tengah dengan tidak terpajan (hitam) tepi dan lensa bingkai penuh akan mengisi seluruh sensor tetapi akan hanya memiliki 180 ° horisontal dan bukan vertikal.


Lensa fisheye digunakan secara luas memotret dan film skateboarding, karena seluruh adegan selalu fokus dan Anda dapat dengan mudah menangkap seluruh trik tanpa terlalu banyak gerakan.

b. Tilt-Shift Lens



Tilt-shift lensa yang umum di arsitektur fotografi untuk menghindari distorsi biasa lensa wide-angle menciptakan sekaligus mempertahankan seluruh gedung di fokus. Tilt-shift lensa mempunyai fitur lebih banyak daripada hanya memperbaiki distorsi, mereka juga memberikan fotografer total kontrol atas fokus dan kedalaman lapangan. Lensa dapat membuat foto terlihat agak aneh dimana bidang kedalaman terlihat "tidak wajar" dan seluruh adegan itu terlihat seperti foto miniatur.




6. Lensa Prime vs Lensa Perbesar


Ada dua jenis lensa, prima dan zoom. Sebuah lensa utama adalah lensa yang memiliki focal length tetap, lensa ini datang dalam segala bentuk dan harga kelas. Zoom lensa telah mengambil alih pasar hampir sepenuhnya pada akhir rendah; ini sebagian besar karena membesarkan lebih fleksibel. Lensa zoom dapat menjadi lensa sudut lebar, lensa normal dan lensa tele - semua dalam satu - di mana sebagai perdana hanya dapat apa itu. High-end lensa tele maupun lensa makro hampir selalu prima.
Jadi mengapa memilih perdana daripada lensa zoom itu?

Kebanyakan lensa perdana jauh lebih tajam daripada membesarkan dalam kelas harga yang sama, bahkan ketika Anda pergi ke ujung sangat tinggi lensa yang prima lebih tajam namun perbedaannya tidak begitu berbeda. Tidak hanya bilangan prima tajam tapi mereka sering memiliki aperture maksimum yang lebih besar yang membuat mereka lebih cepat dan ideal dalam situasi cahaya rendah. Namun, teknologi bergerak maju pada kecepatan yang hebat sekarang dan tingkat kebisingan di ISO tinggi tidak seperti yang terlihat seperti sebelum yang membuat lensa zoom dapat lebih cepat juga.

Semua di dalam semua saya akan merekomendasikan bahwa orang-orang memiliki minimal satu perdana dalam tas kamera, lensa normal lebih baik, yang merupakan lensa yang sempurna untuk berbagai situasi - tajam, cepat dan ringan.
Quote: Kebanyakan lensa memiliki "sweet spot" di mana lensa berperforma lebih baik daripada pengaturan lain. Lensa zoom sering terbaik di tengah-tengah rentang dan ada beberapa penurunan kualitas baik pada maksimal dan panjang fokus minimal, tetapi berbeda dari lensa ke lensa sehingga terbaik adalah untuk mencoba dan melihat di mana anda menemukan hasil yang paling tajam.
Aperture juga akan mempengaruhi ketajaman, dan sebagian besar lensa lebih lembut ketika mereka terbuka lebar (bukaan terbesar). Untuk mencegah hal ini Anda selalu dapat turun satu atau dua f-berhenti, jika situasi memungkinkan untuk itu.

sumber:
http://Belajar Fotografi Digital.htm
http://note.php.htm

Senin, 27 September 2010

- asal usul photography -



Sejarah fotografi tidak akan lepas dari penemuan kamera dan film. Dengan penemuan film, kita dapat mereproduksi gambar, dan proses pencahayaan film tersebut terjadi di dalam kamera. Menurut sejarah, prinsip kerja kamera telah ditemukan sejak zaman Aristoteles, bahkan mungkin sebelumnya. Aristoteles mengadakan percobaannya dengan merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, digelar di atas tanah dan diberi antara untuk menangkap bayangan matahari. Sehingga cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah dan gerhana matahari dapat diamati. Kemudian penemuan kamera obscura ditemukan oleh Leonardo da Vinci, sorang pelukis dan ilmuwan. Kamera obscura berupa sebuah kamar gelap yang diberi lubang kecil di salah satu sisinya, sehingga seberkas cahaya dapat masuk dan membuat bayangan dari benda-benda yang ada di depannya.

Pada mulanya kamera ini tidak begitu diminati, karena cahaya yang masuk amat sedikit, sehingga bayangan yang terbentuk pun samar-samar. Penggunaannya terutama masih untuk menggambar benda-benda yang ada di depan kamera. Penggunaan kamera ini baru populer setelah ditemukannya lensa pada tahun 1550. Dengan lensa pada kamera ini, maka cahaya yang masuk ke kamera dapat diperbanyak, dan gambar dapat dipusatkan, sehingga menggambar menjadi lebih sempurna.
Tahun 1575, kamera portable yang pertama baru dibuat, dan penemuan kamera ini untuk menggambar makin praktis. Baru tahun 1680 lahir kamera refleks pertama, namun penggunaannya masih untuk menggambar, karena bahan baku untuk mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa selain dengan menggambar masih belum ditemukan. Jadi, pada zaman tersebut, kamera masih dipakai untuk mempermudah dalam menggambar. Dimana hasil dari kamera tersebut masih belum dapat direproduksi, karena belum ditemukannya film negatif. Sejarah penemuan film dimulai ketika orang berusaha untuk dapat mengabadikan benda yang berada di depan kamera, sudah mulai berkembang sejak abad ke-19, dengan adanya penemuan penting oleh Joseph Niepce, seorang veteran Perancis. Ia bereksperimen dengan menggunakan Aspal Bitumen Judea. Dengan pencahayaan 8 jam, ia berhasil mengabadikan benda yang berada di depan lensa kameranya menjadi sebuah gambar pada plat yang telah dilapisi bahan kimia tersebut. Namun melalui percobaaan ini masih belum dapat membuat duplikat gambar Percobaan demi percobaan telah dilakukan untuk menemukan bahan pembuat duplikat gambar, tetapi tetap gagal. Sampai akhirnya Sir Henry Talbott menemukan Callotype dari bahan kertas yang gambar-gambarnya berupa gambar negatif dan dapat direproduksi. Tapi penemuan ini kurang diminati, karena hasilnya kurang tajam. Kemudian lahirlah Collodion, bahan baku fotografi yang diperkenalkan oleh Frederick Scott Archer, dengan menggunakan kaca sebagai bahan dasarnya. Proses ini adalah proses basah. Bahan kimia tersebut dilapiskan ke kaca, kemudian langsung dipasang pada kamera obscura, dan gambar yang dihasilkan lebih baik. Cara ini banyak dipakai untuk memotret di seluruh Eropa dan Amerika, sampai ditemukannya bahan gelatin dan ditemukannya bahan kimia yang dapat digunakan untuk proses kering.
Tahun 1895, George Eastman membuat film gulung (roll film) dengan bahan gelatin, yang dipakai untuk memotret (mengabadikan citra alam) sampai sekarang. Penemuan-penemuan tersebut di atas telah mempermudah kita dalam mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa dan mereproduksinya, sehingga para fotografer, baik amatir maupun profesional dapat menghasilkan suatu karya seni tinggi, tanpa perlu terhalang oleh keterbatasan teknologi.
·         Ini adalah secuil nama-nama tokoh fotografi yang berbakat di dunia ini:
*Gambar beberapa kamera Top penjempret momen :DD
 

Total Tayangan Halaman